Meteran Listrik
Pengertian, Jenis, dan Fungsi Meteran Listrik
A, Pengertian Meteran Listrik
Meteran listrik atau KwH meter akan menjadi sumber informasi bagi pengguna maupun petugas mengenai besaran jumlah daya listrik yang digunakan setiap harinya. Karena fungsinya yang sangat krusial ini, meteran listrik harus terpasang di semua bangunan para pelanggan. Tidak hanya di rumah tapi juga di kantor, sekolah bahkan rumah sakit dan pusat perbelanjaan.
Dulu hanya ada meteran analog yang digunakan untuk berbagai kebutuhan. Sekarang meteran listrik sudah semakin canggih dan jenisnya pun beragam
B. Jenis-jenis Meteran Listrik
1. Meteran Listrik Analog
2. Meteran Listrik Digital
Meteran listrik digital merupakan versi yang lebih canggih dari meteran analog. Seperti namanya, meteran ini memakai teknologi digital dan biasanya dipasang di perumahan-perumahan besar. Meteran digital merupakan meteran kedua terbanyak yang dipakai di Indonesia.
Kalau meteran analog hanya punya counter digit untuk menunjukkan besar daya listrik yang dipakai, meteran listrik digital memiliki layar LCD. Kelebihan meteran ini adalah lebih efisien dan akurat dalam menghitung besaran daya listrik yang dipakai. Meteran listrik digital umumnya digunakan oleh pelanggan prabayar.
3. Smart Meter
Smart meter dikenal juga sebagai meteran listrik pulsa. Untuk bisa menikmati layanan listrik, pelanggan harus mengisi token atau pulsa terlebih dahulu. Meteran ini juga bisa mendeteksi sisa daya dan memberikan peringatan kepada pelanggan saat token hampir habis. Smart meter juga terhubung dengan internet sehingga petugas tidak perlu datang dan memeriksa meteran karena semua data sudah tersedia di internet.
Dari pengertian seputar meteran listrik, kita tahu bahwa meteran listrik berfungsi untuk mengukur seberapa banyak energi listrik yang kita gunakan setiap hari. Namun mengukur jumlah energi listrik bukanlah satu-satunya fungsi benda ini. Meteran listrik sendiri memiliki beberapa fungsi penting. Berikut fungsi meteran listrik yang jarang diketahui!
1. Menjadi saklar pemutus arus listrik
Konsleting listrik menjadi masalah yang seringkali muncul. Jika dibiarkan, masalah satu ini bisa menyebabkan masalah serius, salah satu yang paling fatal adalah kebakaran. Mengingat bisa menyebabkan kerusakan yang sangat fatal, konsleting listrik jelas tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ketika terjadi konsleting listrik, pelanggan harus segera melapor ke kantor PLN.
Petugas PLN akan mengirimkan petugas untuk mengatasi masalah konsleting listrik ini. Terkadang dalam memperbaiki konsleting atau gangguan listrik lainnya, tidak jarang petugas melakukan pemutusan aliran listrik untuk sementara waktu. Nah meteran listrik berfungsi sebagai saklar untuk memutuskan aliran listrik.
Selain untuk perbaikan, kadang pihak PLN juga memutuskan aliran arus listrik ketika pihak pelanggan beberapa pelanggaran fatal seperti menggunakan pemakaian energi listrik di luar batas, hingga tidak membayar tagihan listrik selama beberapa bulan.
Tenang saja, jika pihak PLN memutus aliran listrik untuk perbaikan, maka pemutusan ini hanya berjalan sementara. Setelah perbaikan selesai, aliran arus listrik akan kembali disambungkan. Namun beda ceritanya jika kamu menunggak dalam urusan pembayaran. Tentu saja, setelah membayar tagihan, kamu bisa kembali menggunakan listrik. Namun alih-alih disambungkan kembali, kamu harus melakukan pengajuan seperti saat pertama kali memasang listrik di rumah.
2. Menjadi pembatas daya listrik
Selain berfungsi untuk mengetahui jumlah energi listrik yang digunakan, atau melakukan pemutusan energi listrik, fungsi lain sebuah meteran listrik yang tidak kalah pentingnya adalah sebagai pembatas daya listrik. Perlu kamu ketahui, ketika melakukan pemasangan listrik, pelanggan dan PLN terikat dalam sebuah kontrak pemasangan listrik.
Salah satu isi kontrak tersebut adalah, pelanggan dilarang menggunakan listrik melebihi batas yang sudah ditentukan. Untuk memastikannya, pihak PLN memasang meteran listrik yang bukan hanya berfungsi sebagai alat untuk melihat jumlah pemakaian energi listrik, tetapi juga sebagai pembatas daya listrik.
3. Mendeteksi token pulsa listrik
Fungsi meteran listrik lain yang tidak kalah penting adalah untuk mendeteksi token pulsa listrik. Seperti yang kamu ketahui, para pelanggan yang menggunakan smart meter atau meteran listrik digital harus membeli pulsa atau token untuk bisa menggunakan daya listrik. Nah yang membuat smart meter istimewa adalah, alat ini juga bisa mendeteksi token pulsa listrik yang tersisa dan mengingatkan pelanggan untuk segera melakukan isi ulang.
Biasanya meteran listrik akan berbunyi ketika pulsa yang tersisa sudah hampir habis, dan jika dibiarkan maka arus listrik akan terputus secara otomatis hingga pelanggan melakukan isi ulang. Tentu saja fungsi meteran listrik satu ini sangat penting bagi pelanggan, karena setidaknya pelanggan bisa segera mengisi ulang pulsa agar listrik tidak mati.
Fungsi meteran listrik satu ini tentu tidak berlaku untuk semua jenis meteran listrik. Mengingat meteran listrik analog menggunakan sistem pascabayar, fungsi ini hanya berlaku pada meteran listrik digital dan smart meter yang menggunakan sistem prabayar.
Tentu saja meteran listrik tidak memiliki fungsi yang sama. Semua itu tergantung pada jenis meteran listrik yang kita gunakan. Jika meteran listrik yang kamu gunakan adalah meteran listrik analog, maka fungsinya sangat terbatas yakni hanya untuk memberitahu jumlah energi listrik yang digunakan dan membatasi penggunaan.
Ini karena meteran listrik analog adalah jenis yang paling lawas diantara semua meteran listrik lain. Fungsi yang berbeda akan kamu dapatkan ketika menggunakan smart meter, selain bisa terhubung ke internet, meteran jenis ini juga jauh lebih akurat dalam menunjukkan energi listrik yang kamu gunakan setiap hari. Fungsi lainnya seperti yang dibahas sebelumnya, smart meter bisa mendeteksi jumlah token pulsa listrik yang tersisa saat itu.
Demikian penjelasan tentang meteran listrik Semoga informasi ini bisa bermanfaat.