Assalamualaikum...Wr, Wb.. Selamat datang di Website Media Belajar Ilmu Pengetahuan  untuk tingkat SD, SMP, SMA dan SMK... Semoga Artikel yang ada di Website ini bisa membantu dalam proses pembelajaran online dan dapat memberi manfaat bagi banyak orang. Terima kasih buat Bapak dan Ibu guru serta pengunjung Dermawan yang sudah membantu mendukung pengembangan website ini semoga selalu diberikan kesehatan dan kemudahan dalam bertugas dan Beraktivitas...Aamiin.  Di depan memberi Contohdi tengah memberi Semangat dan di belakang memberi Kekuatan. Salam Sukses Buat kita semua menuju Indonesia Cerdas, Indonesia Maju, Indonesia Sejahtera. 

INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI


<<Berbagi Ilmu Pengetahuan >>>

 >Lihat Juga  Penjelasan Vidio Berikut ini: 

A.  Interaksi Sosial

    Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antara perorangan, antara kelompok dan kelompok manusia, atau antara perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto dan Sulistyowati, 2014:56).

Interaksi sosial sangat berguna untuk mempelajari banyak masalah dalam masyarakat. Interaksi sosial menyebabkan individu/kelompok saling mempengaruhi satu sama lain sepanjang hidupnya

Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu :

1. Adanya kontak sosial (social contact) 

2. Adanya komunikasi (communication)


a. Kontak Sosial

Secara harfiah, kontak sosial berarti terjadi hubungan secara fisik. Akan tetapi, sebagai gejala sosial kontak dapat terjadi baik secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder).

Terjadinya kontak sosial tidak hanya bergantung dari tindakan seseorang, tetapi juga berdasarkan tanggapan (respons) seseorang terhadap tindakan tersebut.

Misalnya, ketika seseorang melambaikan tangan maka respons dari pihak lain yaitu membalas dengan lambaian tangan.

Selain primer dan sekunder, kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. 

Suatu kontak sosial dikatakan positif apabila mengarah pada kesepakatan atau kerja sama.

Adapun kontak sosial dikatakan negatif apabila mengarah pada pertentangan.

 

b. Komunikasi

Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran terhadap perilaku/informasi/berita kepada orang lain.

Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perilaku/informasi/ berita tersebut. Beberapa komponen dalam proses komunikasi sebagai berikut.

(1) Sumber informasi/pengirim pesan (komunikator).

(2) Informasi/pesan yang disampaikan (stimulus).

(3) Saluran/media.

(4) Penerima informasi (komunikan).

(5) Respons atau tanggapan dari penerima informasi.

Apabila dalam interaksi sosial salah satu komponen tersebut tidak terpenuhi dapat terjadi kegagalan dalam proses interaksi.


Ciri Interaksi Sosial

Ciri-ciri interaksi sosial menurut Charles P. Loomis sebagai berikut (Setiadi dan Kolip, 2011: 65-66).

(1) Terdapat komunikasi menggunakan simbol- simbol atau lambang.

(2) Jumlah pelaku dua orang atau lebih.

(3) Terdapat tujuan yang akan dicapai.

(4) Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial 

Interaksi sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.

(1)Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang tertarik kepada pihak lain terkait perilaku atau penampilannya.

(2)Empati merupakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut   merasakan situasi yang dialami atau dirasakan orang lain.

(3)Imitasi merupakan proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau   penampilan fisik orang lain di lingkungan sekitarnya secara berlebihan.

(4)Sugesti merupakan proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat  orang lain tanpa dipikir ulang. Kondisi tersebut dapat terjadi karena pandangan/pendapat berasal dari orang yang berwibawa, memiliki kekuasaan, dan diakui oleh masyarakat.

(5)Motivasi merupakan dorongan, baik dari dalam diri seseorang maupun orang lain untuk melakukan tindakan.

(6)Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang menjadi sama (identik) dengan pihak lain. Proses identifikasi bersifat lebih mendalam daripada imitasi. Dalam proses identifikasi tidak hanya perilaku dan penampilan luar yang ditiru. Akan tetapi, kepribadian serta sifat-sifat orang lain juga ditiru sebagai pedoman bertindak dalam kehidupan sehari-hari. 




B. SOSIALISASI
>Lihat Juga  Penjelasan Vidio Berikut ini: 

A.  Interaksi Sosial

    Dalam lingkungan masyarakat, individu dituntut untuk menyesuaikan diri. Proses penyesuaian diri dilakukan agar kita berperilaku sesuai harapan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan nilai dan norma sosial melalui proses sosialisasi. Sosialisasi berlangsung melalui interaksi sosial antar manusia. Manusia mempelajari sesuatu dari orang-orang yang terpenting dalam hidupnya, seperti anggota keluarga, teman baik, dan para guru. Namun demikian manusia juga mempelajari dari orang-orang yang ditemui di jalan, televisi, dalam film, majalah atau internet. Hal-hal yang disosialisasikan dalam proses sosialisasi adalah pengetahuan, nilai, norma serta keterampilan hidup. 
Pengetahuan disosialisasikan melalui proses pendidikan dan pengajaran, keterampilan disosialisasikan melalui proses pelatihan. 

1.       1. Pengertian Sosialisasi

       Sosialisasi merupakan proses sosial yang dialami seseorang atau kelompok untuk belajar mengenali serta menghayati pola perilaku, sistem nilai, dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan sosialisasi, individu dapat berkembang menjadi pribadi yang diterima masyarakat. Menurut G. Herbert Mead, pembentukan diri seseorang berlangsung melalui pengambilan peran (role taking). 

    Ketika lahir manusia belum mempunyai diri (self) diri manusia berkembang tahap demi tahap melalui interaksi dengan melalaui interaksi dengan anggota masyarakat lai. Setiap anggota baru harus mempelajari peran-peran dalam masyarakatnya. Dalam proses ini seseorang belajar mengenai peran apa yang dijalaninya dan apa yang dijalankan orang lain. Setiap individu mengalami sosialisasi sesuai tahapannya. 

Adapun tahapan sosialisasi sebagai berikut.

a) Tahap Persiapan (Preparatory Stage) Tahap persiapan merupakan tahap pemahaman tentang diri sendiri. Pada tahap ini anak mulai melakukan tindakan meniru meskipun belum sempurna.

b) Tahap Meniru (Play Stage) Play stage merupakan tahap anak dapat meniru perilaku orang dewasa secara lebih sempurna. Pada tahap ini anak sudah menyadari keberadaan dirinya dan orangorang terdekat serta mampu memahami suatu peran.

c) Tahap Siap Bertindak (Game Stage) Pada tahap ini anak mulai memahami perannya dalam keluarga dan masyarakat. Anak juga mulai menyadari peraturan yang berlaku.

d) Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other) Pada tahap ini anak sudah mencapai proses pendewasaan dan mengetahui kehidupan bermasyarakat dengan jelas. Anak juga mampu memahami perannya dalam masyarakat.

2. Tujuan Sosialisasi

 Tujuan sosialisasi sebagai berikut:

a) Menciptakan integrasi masyarakat.

b) Mencegah terjadinya perilaku menyimpang.

c) Mewariskan nilai dan norma kepada generasi penerus.

d) Membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

e) Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan nilai dan norma sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Bentuk Sosialisasi

Sosialisasi terbagi dalam beberapa bentuk sebagai berikut:

a) Sosialisasi langsung merupakan tahap sosialisasi yang dilakukan secara face to face tanpa menggunakan media perantara atau alat komunikasi. Melalui sosialisasi ini, subjek sosialisasi dapat menilai keberhasilan pesan yang disampaikan melalui sikap, mimik muka, dan argumentasi yang disampaikan.

b) Sosialisasi tidak langsung merupakan sosialisasi yang dilakukan menggunakan media atau perantara komunikasi. Subjek dan objek sosialisasi tidak berada dalam konteks ruang dan waktu yang sama.

c) Sosialisasi primer merupakan tahap sosialisasi pertama yang diterima individu di lingkungan keluarga.

d) Sosialisasi sekunder merupakan bentuk sosialisasi yang terjadi di lingkungan sekolah, lingkungan bermain, lingkungan kerja, dan interaksi melalui media massa.

e) Sosialisasi represif merupakan bentuk sosialisasi yang bertujuan mencegah terjadinya perilaku menyimpang. Sosialisasi represif berkaitan dengan pemberian hadiah (reward) dan hukuman (punishment).

f) Sosialisasi partisipatoris merupakan bentuk sosialisasi yang dilakukan dengan meng- utamakan peran aktif objek sosialisasi dalam proses internalisasi nilai dan norma.

g) Sosialisasi secara formal merupakan bentuk sosialisasi melalui lembaga lembaga formal seperti sekolah dan kepolisian.

h) Sosialisasi secara nonformal merupakan bentuk sosialisasi melalui lembaga nonformal seperti masyarakat dan kelompok bermain.


Baca Juga Materi berikut ini 

💢 Semester Ganjil

 👉1. Makhluk Hidup dan Lingkungannya         
       Klik  👉  VIDIO 
 👉2. Zat dan Perubahannya        
       Klik  👉  VIDIO 
 👉3. Usaha, Energi dan Daya 
      Klik  👉   VIDIO  
 👉4. Pengertian Arus Listrik 
      Klik  👉   VIDIO
 👉5. Bumi dan Antariksa

💢 Semester Genap

👉6. Konektivitas Antar Ruang        
       Klik  👉  VIDIO
👉7. Pengaruh Letak Geografis terhadap Sosial Budaya   
       Klik  👉  VIDIO
👉8. Interaksi Sosial dan Sosialisasi   
       Klik  👉  VIDIO
👉9. Institusi Sosial dan Dinamika Sosial    
       Klik  👉  VIDIO 1 & VIDIO 2
👉10. Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan
       Klik  👉  VIDIO


UNTUK MELIHAT DAN MENDOWNLOAD 
FILE FORMAT DOC, PDF, PPT, XLSX 
KLIK TOMBOL DIBAWAH INI

Silahkan Chat Admin Jika membutuhkan bantuan 


Terima Kasih Atas Kunjungan dan Dukungannya
Bapak dan Ibu


KLIK 👉 KEMBALI KE BERANDA 

<<Berbagi Ilmu Pengetahuan >>>

Diberdayakan oleh Blogger.